Monday, January 6, 2014

How To Become Idiot & Dzalim in 3 second

Bagaimana caranya menjadi idiot sekaligus dzalim dalam sekejap mata?
Mudah. Gunakan bahu jalan!

Dulu saya sering heran dengan seringnya lajur jalan paling kanan justru menjadi lajur yang paling lambat saat terjadi kemacetan. Saya menemukan jawabannya beberapa tahun lalu saat dalam perjalanan ke Bandung via tol Cikampek - Cipularang.

Entah di km berapa tiba-tiba mobil dipaksa melambat bahkan sampai harus berhenti sama sekali, setelah itu drama macet sepanjang 6 km dimulai. Yang ganjil adalah kami yang berada di lajur kanan, yang seharusnya menjadi lajur yang paling cepat, justru bergerak paling lambat. Setelah perjalanan membosankan selama 6 km saya menemukan penyebab kemacetannya: sebuah truk mogok di bahu jalan.

Ada yang aneh? YA, truk itu mogok di bahu jalan jadi seharusnya kapasitas jalan tidak terganggu sama sekali. Lantas mengapa bisa terjadi kemacetan hingga 6 km?


Jawabannya karena banyak pengendara tidak sabaran melihat laju kendaraan yang melambat dan mencoba peruntungan dengan melanggar peraturan, nyalip melalui bahu jalan. Karena justru di depan ada kendaraan mogok di bahu jalan, para pelanggar ini akan "memaksa" untuk kembali ke lajur yang benar... hal ini memicu reaksi berantai dari lajur-lajur paling kiri... dan disitulah terjadi penyempitan jalan... dan saat itulah mulai terjadi antrian. Saat makin banyak para oportunis masuk ke bahu jalan maka semakin panjang antrian tercipta.

Berbuat baik dan mengumpulkan pahala katanya mudah, tersenyum saja. Berbuat jahat dan aniaya juga ternyata tidak kalah mudahnya... Jadi, saat kendaraan Anda melambat, berhati-hatilah dalam 3 detik pertama saat Anda harus membuat keputusan: tertib atau dzalim?


tahun produksi dan diskon




Di Industri otomotif akhir tahun selalu fenomenal; hari kerja turun banyak namun penjualan bisa naik sampai 150-200% dari rata-rata penjualan. Beberapa daerah memang permintaan meningkat karena Natal namun sebagian besar permintaan melonjak karena dua hal: semua merek berlomba-lomba menghabiskan stok unit dengan tahun produksi saat ini melalui pemberian diskon lebih besar; dan setiap merek mempertaruhkan posisi di market dalam pertarungan terakhir di Desember. Konsumen tentunya merasa sangat diuntungkan sehingga permintaan meningkat drastis. Pertanyaanya, apakah membeli kendaraan di akhir tahun karena diskon menarik adalah pilihan yang paling tepat?

Ada banyak alasan orang membeli mobil namun secara umum dapat dikatgorikan jadi 2 kelompok: pembeli retail yang akan menggunakan mobilnya sendiri atau pembelian komersial yang akan menggunakan mobil sebagai alat produksi (termasuk kendaraan operasional). Untuk pembelian komersial terlebih atas nama perusahaan seharusnya pembelian kendaraan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan oleh karena itu tidak perlu menunggu akhir tahun. Bahkan pembelian komersial dalam jumlah cukup besar bisa mengajukan harga istimewa, kapanpun transaksi dilakukan.

Pembeli retail sangat beragam; ada yang lebih peduli merek, konsumsi bahan bakar, desain, fitur, harga jual kembali dan sebagainya. Jika Anda sangat peduli dengan harga jual kembali maka membeli di akhir tahun mungkin bukan pilihan terbaik karena kendaraan Anda akan dihitung ketinggalan tahun. Misal, membeli mobil produksi 2013 di Desember 2013 maka used car Anda nantinya tetap akan dihitung sebagai tahun produksi 2013 meskipun Anda sama sekali tidak menggunakannya sepanjang 2013 alias rugi setahun. 

Jika Anda peduli sekali dengan diskon dan harga, maka sebaiknya Anda menunggu sedikit lagi. Belilah mobil produksi 2013 setelah Februari 2014 karena diskonnya pasti akan lebih besar lagi. Namun biasanya type dan warna yang tersedia sudah sangat terbatas.

Melalui tulisan ini saya berharap teman-teman tidak terjebak dalam konsumerisme bernama diskon, belilah kendaraan sesuai kebutuhan dan kemampuan. Diskon harus dicermati dengan baik, jangan sampai kita merasa beruntung secara berlebihan. Lagipula tidak semua diskon itu baik kok, seperti kata orang bijak, ada barang ada harga.

- penulis adalah praktisi di bidang penjualan mobil -



Thursday, January 2, 2014

hidup itu seperti kamera

Wah ternyata sudah 2 tahun blog ini tidak tersentuh, bukan hanya tidak ada update namun juga tidak ada yang baca, entah mana yang lebih menyedihkan, hahaha... Tapi memang saya tidak nulis blog supaya ternama, dari dulu ini lebih sekedar pelepas dahaga dan gas berlebih di perut.

Baca tulisan sebelum ini bikin saya senyum-senyum sendiri karena segera setelah tulisan itu dibuat, di awal 2012, saya membuat resolusi 2012 yang sederhana:
- nikah
- lebih banyak waktu untuk keluarga

Entah tercapai atau tidak tapi di akhir 2012 saya bertunangan... dan saat ini wanita yang saya pinang saat itu menjadi istri saya dan sedang mengandung 8 bulan. Alhamdulillah.

Setiap tahun selalu istimewa dan luar biasa bagi saya. Setiap tahun adalah rangkaian cerita, yang tidak semuanya ingin dikenang tetapi padanya saya belajar banyak. 2013 begitu banyak yang hadir di ring satu dan kadang membuat saya kehabisa kata, kikuk sendiri. Semoga 2014 saya lebih pandai menulis cerita dan lebih bijak merangkai kisah.

Saya pernah baca sebuah twit yang berujar "Hidup itu seperti kamera. Fokus pada yang penting, tangkap momen yang indah. Jika hasilnya tidak sesuai harapan, jepret lagi aja...". Yuk jepret bareng-bareng...

happy birthday to me, happy new year to all of us.

#30tulisanJanuari2014

Wednesday, December 28, 2011

sebuah gapura lagi dilewati

Terlepas dari beberapa target yang tak tercapai, tahun ini adalah tahun yang menggembirakan dan sangat patut disyukuri. Tahun di mana saya memulai hal-hal baru sekaligus mengakhiri hal-hal yang kadaluarsa.

Suka dan duka tidak bisa menjadi acuan karena memang kehadirannya sudah semestinya ada. Seperti bumbu masakan, ia menyempurnakan hari-hari saya. Bagi saya cita rasa itu penting.

Tahun ini banyak sekali kisah yang seru. Kawan datang dan pergi, tantangan silih berganti menguji dan meminta saya naik kelas. Betapapun ada hal-hal yang ingin sekali saya perbaiki, saya menikmati sekali perjalanan ini.

Jika membuat list memang membantu, akan panjang sekali harapan saya di usia sekaligus tahun yang baru nanti. Doakan saya memilih menuliskan hal-hal yang bijak dan cerdas dalam list tersebut, sebagian diantaranya pasti mudah ditebak, hehe... Dalam beberapa hal saya tidak pernah berubah: tidak ngotot pada pencapaian-pencapaian artifisial, bersungguh-sungguh mencapai tujuan, apa adanya dan mensyukuri setiap nikmat yang diberikan. Ada sahabat yang berkata: live to the fullest :)


Katanya hidup itu sebuah perjalanan dan titik-titik seperti hari ini adalah gapura di jalan tersebut; sebagai tanda saja. Selanjutnya selalu sama, bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik dan memberi manfaat lebih banyak kepada orang lain.

happy birthday to me, happy new year to all of us.

Saturday, October 8, 2011

Tour of Duty Tips Part I

Basically, isn't holiday, it's a work trip, so focus on it. Amusement is a chain effect of your proper preparation. First of all, make a good schedule & itinerary, the key is: all of the meeting have to end at 5pm. Otherwise, it's a bad schedule. Work only in a working time is important to keep your energy n mood, especially for ones who trip 9-12 days a month like me.

Next, make sure that every PIC in your itinerary understand the importance of coming on time and proper. Check n re-check. Before U go, don't leave any unfinished jobs in your desk. Finish it or delegate it. Material preparation is an important key, make sure u're fully prepared. Takes the data u need as much as u can. Make some handout mode printout , it allows u learn and u can give it to another meeting participant, esp the bosses. In material prep, ask for help from ur data center or subordinate, don't let the preparation consume too many times.

Make sure your boss understand the importance of ur leave and show him that everything else is under control. Before u go, let anyone else know that u'll be leaving for and give them your active phone number and email

Belongings
If u leave for 2 nights, use a backpack. More, use a cabin size traveling bag. Just avoid airplane luggage. Bring your belongings efficiently, u're not moving to another city. Soap & shampoo shouldn't present in your belonging list. I just bring facial foam, perfume, deodorant, and styling wax. Make it tidy.


Never forget your laptop or phone charger kit. Actually, u can ask the host to provide charger, it allow u to travel lighter. I wouldn't recommend to brings food unless u want to give souvenir to the host, it's a smart move. For 2 nights i just bring 2 shirt, 2 pair of underwear , 1 short pant & 1 t-shirt. Its folded and arranged by day it used.

I'll share the tips of choosing hotel & utilize tour of duty for a holiday in Part II

Tuesday, August 9, 2011

day 9

day 9, no progressive achievement yet.
This Ramadhan makes me worry and the best thing i've done is admit it, in this blog.

Due to my limited power and resources (the common excuses), i expects only two things to successfully happened at this end of month.

* lifefortoday launching and the regional meetings goes well
* i reach 64

not too ambitious, ain't i?

Saturday, June 11, 2011

satu lagi akan pergi

Satu lagi rekan kerja saya mengundurkan diri dan memilih bekerja di hilir proses penjualan: dealer... dan entah kenapa perasaan saya mengatakan bahwa situasi seperti ini akan berlanjut. Jujur saja, agak sulit memang untuk tidak tergiur bekerja di dealer. Selain gaji yang lebih tinggi, dealer juga menawarkan insentif, refund asuransi atas penjualan kredit, profit sharing dan ruang kerja yang jauuuuuh lebih manusiawi. Saya bisa memberikan list panjang berisi plus minus bekerja di dealer tapi bukan itu yang ingin saya sampaikan...

Setiap kali seorang karyawan mengundurkan diri maka beban pekerjaan yang ditinggalkannya akan dilimpahkan kawan-kawannya yang kurang beruntung masih jadi karyawan di kantor, seperti saya. Beban kerja itu juga biasanya ditransfer secara ajaib tanpa serah terima yang layak, jadilah prosesnya seperti dikasih makan sekaligus... bikin keselek. Bagian yang ajaib adalah ekspektasi manajemen kadang kurang bijak. Mengayomi, mendengarkan secara seksama dan membuat action plan yang layak tampaknya belum menjadi keseharian manajemen puncak di kantor saya.

lucu, anak buahnya disemangati supaya tidak complain tapi akar masalahnya tidak pernah dibenahi.