(no title yet)

Lebaran, seperti layaknya sebuah hari raya, selalu disambut dengan suka cita... bahkan air mata yang menetes pun seolah menjadi hujan di padang gersang, memberikan kesegaran. Bagi saya, lebaran kali ini, seperti tahun lalu, dirindu sepenuh hati dan disambut dengan rasa deg-deg-an.

Satu hal yang nyaris persis sama adalah bahwa setelah lebaran saya melakukan perjalanan ke tempat yang asing sebelumnya. Saya tidak akan bercerita tentang tempat itu atau apa yang saya lakukan tetapi perasaan saya.

Gembira adalah kata-kata yang kurang pantas maka saya memilih kata bahagia. Seperti menabung sekian lama dan akhirnya bisa membeli barang yang kita damba. Seperti seorang anak yang berjumpa kembali orang tuanya setelah sekian lama berpisah. Kira-kira begitulah analoginya.

Jujur saja, setelah berlalu beberapa saat, sama seperti tahun lalu bahagia tersebut tidak berkurang namun berubah bentuk... dan saya kurang beruntung dalam hal tersebut: manajemen kebahagiaan.

Tidak, jangan salah, saya bahagia. Atas apa yang terjadi saat itu maupun sesudahnya. Hanya saja, rasanya tahun depan saya harus mencari tempat lain lagi untuk bepergian setelah lebaran.

:)

Macet di PUNCAK

Seperti sudah menjadi konsensus, macet di Puncak saat weekend atau saat liburan sekolah adalah sesuatu yang dapat dimaklumi... ribuan kendaraan mengantri, menanjak, memboroskan kanvas kopling dan berujung dengan gerutu-gerutu bisu serta sekujur tubuh linu... maklum atau tidak peduli?

saya kesal bukan karena harus sejam terjebak di tengah kemacetan dan ratusan kali harus menggunakan rem tangan... saya kesal bukan karena berkali-kali Karru belum bisa nanjak meskipun sudah hampir 4000 rpm... saya kesal karena kondisi ini sudah berlangsung belasan tahun dan rasanya belum ada perubahan signifikan atas kondisi tersebut...

contohnya adalah tempat-tempat wisata yang tidak memiliki tempat parkir yang layak sehingga mengganggu lalu lintas yang memang sudah padat merayap... haloooo, where are you government?

stranger by the day

bagaimana yah negara-negara, bangsa, komunitas, kelompok, suku, golongan dan bahkan pribadi yang sebelumnya harmonis bisa berubah menjadi... bermusuhan atau setidaknya tidak harmonis lagi dalam waktu sekejap? jawabannya sederhana, yaitu: prasangka.

prasangka membawa kita menjauh dari akal sehat dan menjerumuskan kita kepada sikap yang kerdil... prasangka juga yang memancing kita untuk bertindak secara emosional... dan setelah tersadar, kita berada sangat jauuuuuh dari apa yang bisa kita bayangkan, asing...

saya pribadi tidak terlepas dari kekurangan tersebut dan saat ini terus berusaha untuk menekan sifat yang menyesatkan itu... bahkan ketika saya menjadi korban dari sifat negatif tersebut.

Yaa Rabb, kuatkan hati hamba...

...jadi teringet lagu ini:

By the time I reach your door - I can't take anymore
I just happened to be in your neighborhood
I'm the one who gets surprised - I don't believe my eyes
Your alibi's no good

Whatever happened to the world
Whatever happened to the girl I thought I knew
It just can't be true - I guess I'm losing

Stranger by the day... Stranger by the day

Plus Minus: Solomon Kane & Robin Hood

SOLOMON KANE

+ beberapa efek pertempuran cukup menghibur walaupun seharusnya bisa dieksploitasi lebih menarik, slow motion ala matrix misalnya. Cukup banyak darah untuk yang terhibur dengan hal-hal seperti itu.

- secara cerita, film ini sangat mainstream. beberapa bagian cerita malah terkesan hambar... oiyah, jangan berharap ending yang lua biasa yaaah, hehe...

ROBIN HOOD

+ plot ceritanya istimewa, keluar dari pakem robin hood sebelumnya yang selalu disisipi adegan memanah apel di atas kepala orang. selain itu, bagian awalnya sangat menarik... penyerbuan ke kastil perancis terasa hidup walaupun masih kurang kolosal...

- ekspektasi saya film ini akan lebih kolosal tapi ternyata, hmmm... keindahan alam justru meniadakan kesan kolosal tersebut. entah cara pengambilan gambarnya atau jumlah orangnya yang harus diubah... moso kerajaan inggis dan perancis cuman segitu ajah orangnya...

a happy ending

do you believe in happy ending? i do...

at the beginning it feels like too far and not realistic but by doing excellent day by day, impossible become nothing.

win the last match by 8-0 and raise the EPL trophy amazingly in the stamford bridge is great... but winning the FA cup also without spectacular transfers is superb. A happy ending.

life always offers us choices and some of them lead us to misery. In the other way, choosing good path lead us to a happy ending.

Bacpacker

remember my re-orientation? at that time, i planned to buy a new laptop. Since that time i try to gather more financial resources but many things happen so i lost my saving... =p

when i begin to expect nothing, the office gave me a new laptop. Black fujitsu Lifebook A sereies with Intel Core i3 inside, 15' wide screen and 1.86 Gb of RAM. Woow... that was my expression. Even this laptop below than my original dream, it's more than enough. I can use photoshop and watching dvds again. the only problem is the fact that this laptop is blocked by the admins so i can't install my Telkomsel Flash, hiks hiks...

The time i received the laptop, i learned, again, that Allah SWT works with a mysterious way so never give up is the best attitude for a dreamer...

btw from this time i use my backpack again... just like my ITB tv and MBa period. a lovely excercise for my shoulder.

My May

setelah melalui 4 bulan, rasanya banyak sekali yang harus dievaluasi... dan diperbaiki, lets begin with May.

Setelah mendapatkan laptop dengan spec oke banget dari kantor, rasanya saya tidak perlu laptop lagi. Meskipun demikian saya harus segera menemukan cara untuk melakukan instalasi beberapa software ke dalam laptop ini, hmmmm... klo laptop ndak perlu apalagi jam tangan, dasi atau sabuk baru... pada sisi itu rasanya semuanya sudah cukup. Kebetulan Mei adalah bulan bayar tagihan jadi lebih bijak klo tidak fokus kepada "have".... ^^

Ada beberapa buku yang ingin saya baca bulan ini... semoga ada yang selesai terbaca di akhir bulan.



Ada beberapa target pribadi di kantor yang pengen aku capai... juga segera punya SIM... dan beres-beres kamar serta rumah di kopo sesuai motto baru saya: Less is More!

... dan yang terakhir merampungkan rencana liburan panjang tengah tahun, hmmm... any idea friends?