Sunday, May 8, 2011

world, i'm back

it's funny, two articles from my lovely friend's blog feels so close to my life. it like she wrote it for me too. We know she didn't, hahaha... this time, the article remind me to not give up, to addressing the "no" in a positive way and to believe that Allah SWT leads me to the best path to live.

As u known already, I've failed to be promote this year. I told u, didn't i? ups. Yes, it makes me a lil bit down and demotivate. My direct supervisor told me the news and we still have no idea the reason for the failure. This company is very good in making everything occult. The good news is, i don't care too much. therefore my recovery process going well and smooth...

...and now? i'm fully ready to prepare my resume. World, i'm back.
that's it, enjoy the life :)

Saturday, April 16, 2011

...dan itu cukup bagi saya.

sebuah tulisan di blog seorang sahabat menohok saya. begini kalimat terakhir di artikel tersebut;
Dan saya masih gamang. Inikah jalan terbaik untuk saya beribadah kepadaNya?

jlebh!

bukankah itu juga pertanyaan yang selalu mengusik saya?

bagi kaum pekerja kantoran, datang pagi pulang sore (bahkan malam) adalah sebuah rutinitas yang terkadang menggiring kepada sebuah kepalsuan kebahagiaan. rutinitas itu pula yang secara perlahan membunuh diri kita yang sebenarnya. sayangnya, bagi banyak orang, termasuk saya saat ini, rutinitas itu adalah pilihan terbaik yang bisa dijalani.

Lantas, karena saya tidak bisa berkelit maka saya seringkali berbisik kepada hati saya: "it's oke do. semua hal yang layak untuk dijalani, layak pula untuk dilakukan dengan usaha terbaik"

saya paham, banyak sekali diantara kita yang tidak sedang menjalani hidup impiannya, cita-cita masa kecil juga panggilan hati terkecilnya. Saya paham, banyak diantara kita, merasa terjerumus dan berkecil hati. Saya juga dulu demikian.

kalau saya boleh berbagi (tentu boleh, karena ini blog saya. Retoris), kehidupan itu adalah sebuah perjalanan. Menetapkan tujuan yang benar adalah penting, menggapainya juga penting namun memaknai perjalanan tersebut jauh lebih penting.


Menjadi sahabat terbaik, rekan kerja yang bisa dipercaya, bawahan yang bisa diandalkan, atasan yang memanusiakan serta sekedar orang asing yang tersenyum manis sekali adalah ibadah saya di kantor... dan itu cukup bagi saya.

*sebuah catatan dari acara KPK (karyawan peduli karyawan) edisi 5

Thursday, February 24, 2011

Distribution

a few weeks ago, my bos reminds us that the essence of distribution is balancing supply and demand. This balance will lead the product to be sold in the reasonable price, therefore the margin can be produced properly. This balance also makes the lead time to customer is acceptable and lead the brand to have a better customer satisfaction index and, in the end, the brand image.

In the reality, it's not too easy too apply the whole best practices concept. In my industry, mosty, forecasting is the most difficult aspect in distribution. School gives us theories and cases but experience gives us expertise. And it's still not enough.

Top management commitment is the most important key to open the door of ideal distribution. Base on my practical observation, fairness is the main role in distribution system. The system should be rigid and flexible in the same time. It should be transparant in the surface but the internal operation can do some underground action when it necessary.

Actually my company has had that system but we dont have strong commitment to apply it consistently. Like Trezeguet said about Juventus yesterday, a ferrari needs a proper (special) driver, sometime working hard is just not enough anymore.

Thursday, February 10, 2011

amat victoria curam

It is a phrase written on a side of Harry Mc Kenna's beloved gun. When he died by his friend, Arthur, the gun accidentally inherited by his son, Steven. Shortly, i found it in "Mechanic", a brutal action movie which is actually a remake from 1972 Charles Bronson movie with the same name. And i will not tell you about the movie, it just fine.

"Amat Victoria Curam" is a famous Latin phrase means literally “Victory loves the care”, that is “Victory likes careful preparation” or more loosely “Victory favors those who take pains”, since victory falls to those who prepare it carefully.

This phrase shocked me and makes me remember. Nowadays, i begin to plan improperly. I prefer to act impulsively. The worst, i almost forget the feel of having a big dream and struggle with all of my heart to achieve it. I almost loose the passion.

Routine build a new character of me and, in some aspects, it almost completely different from an older me. It's not wrong. It just weird. It feels like a stranger living in your body and slowly consume your soul, change it to a new one.

Honestly, i missed an older me: being caring, passionate and all out.

I know, i can't escaped from my current life so i would never ask myself to be a coward. I will face it bravely and make myself proud. In the other side, i will find my lost soul. Simply, I will enjoy my life... responsibly.

*doakan saya yaaah *lari kecil ala Benteng Takeshi

Wednesday, December 1, 2010

performance appraisal

akhir tahun bagi sebagian orang sangat dinanti, sebagian karena natal atau liburan, sebagian karena ulang tahun, sebagian karena gebyar sales program dan sebagian lainnya karena performance appraisal serta bonus akhir tahun.

begitu pula di kantor saya... seharusnya. Sayangnya, antusiasme penilaian tidak berlaku di sini, entah sejak kapan. Secara sistematis, perusahaan besar ini berhasil secara gilang gemilang melakukan demotivasi kepada sebagian besar karyawannya.

Mungkin, mereka berharap... Jika hal ini dilakukan secara konsisten selama belasan tahun, maka orang akan lupa. Dan di kemudian hari akan tercipta kultur baru. Bahagia tanpa nilai. tokh hasil akhirnya sama saja.

Doh! *tepokjidat

Sunday, September 5, 2010

(no title yet)

Lebaran, seperti layaknya sebuah hari raya, selalu disambut dengan suka cita... bahkan air mata yang menetes pun seolah menjadi hujan di padang gersang, memberikan kesegaran. Bagi saya, lebaran kali ini, seperti tahun lalu, dirindu sepenuh hati dan disambut dengan rasa deg-deg-an.

Satu hal yang nyaris persis sama adalah bahwa setelah lebaran saya melakukan perjalanan ke tempat yang asing sebelumnya. Saya tidak akan bercerita tentang tempat itu atau apa yang saya lakukan tetapi perasaan saya.

Gembira adalah kata-kata yang kurang pantas maka saya memilih kata bahagia. Seperti menabung sekian lama dan akhirnya bisa membeli barang yang kita damba. Seperti seorang anak yang berjumpa kembali orang tuanya setelah sekian lama berpisah. Kira-kira begitulah analoginya.

Jujur saja, setelah berlalu beberapa saat, sama seperti tahun lalu bahagia tersebut tidak berkurang namun berubah bentuk... dan saya kurang beruntung dalam hal tersebut: manajemen kebahagiaan.

Tidak, jangan salah, saya bahagia. Atas apa yang terjadi saat itu maupun sesudahnya. Hanya saja, rasanya tahun depan saya harus mencari tempat lain lagi untuk bepergian setelah lebaran.

:)

Friday, June 18, 2010

Macet di PUNCAK

Seperti sudah menjadi konsensus, macet di Puncak saat weekend atau saat liburan sekolah adalah sesuatu yang dapat dimaklumi... ribuan kendaraan mengantri, menanjak, memboroskan kanvas kopling dan berujung dengan gerutu-gerutu bisu serta sekujur tubuh linu... maklum atau tidak peduli?

saya kesal bukan karena harus sejam terjebak di tengah kemacetan dan ratusan kali harus menggunakan rem tangan... saya kesal bukan karena berkali-kali Karru belum bisa nanjak meskipun sudah hampir 4000 rpm... saya kesal karena kondisi ini sudah berlangsung belasan tahun dan rasanya belum ada perubahan signifikan atas kondisi tersebut...

contohnya adalah tempat-tempat wisata yang tidak memiliki tempat parkir yang layak sehingga mengganggu lalu lintas yang memang sudah padat merayap... haloooo, where are you government?